Sabtu, 08 September 2012

Kimia dan Kesuburan Tanah (N-Total)


I.       PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang

Nitrogen merupakan sumber utama gas bebas di udara yang menempati 78% dari volume atmosfer. Dalam bentuk unsur lain tidak dapat digunakan oleh tanaman. Nitrogen gas harus diubah menjadi bentuk nitrat atau amonium melalui proses-proses tertentu agar dapat digunakan oleh tanaman.
Atmosfer terdiri dari 79 % nitrogen ( berdasarkan volume ) sebagai gas padat N2 yang tidak bereaksi dengan unsur-unsur lainnya yang menghasilkan suatu bentuk nitrogen yang dapat digunakan oleh sebagian besar tanaman. Peningkatan penyediaan nitrogen tanah untuk tanaman terdiri terutama dari meningkatnya jumlah pengikatan nitrogen secara biologis atau penambahan nitrogen pupuk.
Diantara berbagai macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman nitrogen merupakan salah satu diantara unsur hara makro tersebut yang sangat besar peranannya bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nitrogen memberikan pengaruh besar terhadap  perkembangan pertumbuhan. Diantara tiga unsur yang biasa mengandung pupuk buatan yaitu kalium, fosfat, dan nitrogen, rupanya nitrogen mempunyai efek paling menonjol.

Nitrogen bila ditinjau dari segi keberadaannya merupakan yang paling banyak mendapat perhatian. Hal ini disebabkan jumlah nitrogen yang terdapat di dalam tanah sedikit sedangkan yang diangkat tanaman berupa panen setiap musim cukup banyak. Disamping itu, senyawa nitrogen anorganik sangat larut dan mudah hilang dalam air drainase atau alang ke atmosfer. Selanjutnya efek nitrogen terhadap pertumbuhan akan jelas dan cepat. Dengan demikian dari banyak segi jelas bahwa unsur nitrogen ini merupakan unsur yang berdaya besar yang tidak saja unsur yang harus diawetkan juga harus dikendalikan pemakaiannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu melakukan percobaan penetapan N-Total untuk mengetahui besarnya kadar nitrogen pada tanah Alfisol.





1.2     Tujuan dan Kegunaan
            Tujuan dari praktikum penetapan N-Total adalah untuk mengetahui kadar nitrogen pada tanah Alfisol serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
            Kegunaan dari praktikum penetapan N-Total adalah memberi informasi pada jenis-jenis tanah yang dapat menentukan jenis suatu komoditas yang dapat dikembangkan pada tanah tersebut.

II.    TINJAUAN PUSTAKA
2.1 N-Total Tanah Alfisol
            Cara utama nitrogen masuk ke dalam tanah adalah akibat kegiatan jasad renik, baik yang hidup bebas maupun yang bersimbiose dengan tanaman. Dalam hal yang terakhir nitrogen yang diikat digunakan dalam sintesa amino dan protein oleh tanaman inang. Jika tanaman atau jasad renik pengikat nitrogen bebas, maka bakteri pembusuk membebaskan asam amino dari protein, bakteri amonifikasi membebaskan amonium dari grup amino, yang kemudian dilarutkan dalam larutan tanah. Amonium diserap tanaman, atau diserap setelah dikonversikan menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi (Hakim, dkk., 1986).
            Tanah hutan berbeda dengan tanah perkebunan dan tanah peternakan. Tanaman di lahan kering umumnya menyerap ion nitrat NO3- relatif lebih besar jika dibandingkan dengan ion NH4+. Ada dugaan bahwa senyawa organik, misalnya asam nukleat dan asam amino larut, dapat diserap langsung oleh tanaman (Tisdale, 1985). Tetapi keberadaan kedua senyawa tersebut dalam tanah dianggap kecil jika dibandingkan dengan keperluan tanaman.menurut Mengel & Kirkby (1987), pada pH rendah, nitrat diserap lebih cepat dibandingkan dengan amonium, sedangkan pada pH netral kemungkinan penyerapan keduanya seimbang.
            Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya persaingan anion OH- dengan anion NO3- sehingga penyerapan nitrat sedikit terhambat. Pada pH 4,0 penyerapan nitrat lebih banyak dibandingkan dengan amonium.
            Amonium dalam kadar yang tinggi dapat meracuni tanaman. Hal ini disebabkan oleh adanya amoniak (NH3) yang terbentuk dari amonium. Bagi tanaman yang berwarna hijau mengandung N protein terbanyak dan meliputi 70% - 80% dari total N tanaman. Nitrogen asam nukleat terdapat sekitar 10% dan asam amino terlarut hanya sebanyak 5% dari total dalam tanaman. Pada biji tanaman, protein umumnya dalam bentuk tersimpan (Rosmarkam & Yuwono, 2002).
2.3   Nilai dan Kriteria N
Adapun nilai dan kriteria N di dalam tanah yang berdasarkan Standar Internasional (SI) dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel Nilai dan Kriteria N dalam Tanah yang Berdasarkan Standar Internasional (SI)
Nilai N-Total
Kriteria N-Total
< 0,1
0,1 – 0,21
0,22 – 0,51
0,52 – 0,75
> 0,75
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan N adalah kegiatan jasad renik, baik yang hidup bebas maupun yang bersimbiose dengan tanaman. Pertambahan lain dari nitrogen tanah adalah akibat loncatan suatu listrik di udara. Nitrogen dapat masuk melalui air hujan dalam bentuk nitrat. Jumlah ini sangat tergantung pada tempat dan iklim (Hakim, dkk., 1986).
2.2 Pengaruh N-Total Terhadap Kesuburan Tanah Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
            Pengaruh jangka panjang pemupukan nitrogen dalam biosfer tidak diketahui, tetapi pemupukan ini merupakan bahaya yang terpendam bagi pencemaran nitrat terhadap air tanah dan eutrofikasi danau. Penting untuk disadari bahwa penambahan lebih banyak nitrogen ke dalam tanah sebagai pupuk tidak selalu berakibat lebih banyak pencucian nitrat sampai ke permukaan air tanah. Hal ini merupakan akibat dari kenyataan bahwa pertumbuhan tanaman yang sangat meningkat memerlukan lebih banyak pengambilan nitrogen. Tetapi, kehilangan nitrogen meningkat bila kemampuan tanah dalam imobilisasi terlampaui  (Foth, 1994).
            Nitrogen dalam tanah berasal dari (1.) Bahan organik tanah (bahan organik halus, N tinggi, C/N rendah; dan bahan organik, kasar, N rendah C/N tinggi. Bahan organik merupakan sumber N yang utama di dalam tanah.); (2.) Pengikatan oleh mikroorganisme dan N udara (Simbiose dengan tanaman legumenose, yaitu oleh bakteri bintil akar atau Rhizobium; Bakteri yang hidup bebas (nonsimbiotik) yaitu Azotobacter (aerobik) dan Clostridium (anaerobik)); (3.) Pupuk, misalnya ZA, Urea, dan lain-lain; dan (4.) Air hujan.
            Fungsi N adalah memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan pembentukan protein. Gejala-gejala kekurangan N adalah tanaman kerdil, pertumbuhan akar terbatas, dan daun-daun kuning dan gugur. Gejala-gejala kebanyakan N adalah memperlambat kematangan tanaman, batang-batang lemah mudah roboh, dan mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit. Nitrogen di dalam tanah terdapat dalam berbagai bentuk yaitu protein, senyawa-senyawa amino, Amonium (NH4+), dan Nitrat (NO3-).
            Hilangnya N dari tanah karena digunakan oleh tanaman atau mikroorganisme, N dalam bentuk NH4+ dapat diikat oleh mineral liat jenis illit sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman, N dalam bentuk NO3- mudah dicuci oleh air hujan, banyak hujan N rendah, dan tanah pasir mudah merembeskan air sehingga N lebih rendah daripada tanah liat (Hardjowigeno, 2003).














III.    BAHAN DAN METODE
3.1        Tempat dan Waktu
            Praktikum Penetapan N-Total dilaksanakan di Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar pada hari Jumat, tanggal 22 Oktober 2010, pada pukul 08.00 WITA sampai selesai.
3.2        Bahan dan Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Penetapan N-Total adalah timbangan, tabung destruksi, labu destilasi, tabung destilasi, pipet 25 ml, dan penitrasi.
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Penetapan N-Total  adalah sampel tanah Alfisol, aquadest, indicator K2SO4, larutan H2SO4, larutan NaOH 10 N, larutan HCL 0,1 N, tissu rol, dan kertas label.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur Kerja Penetapan N-Total dengan metode Kjldahl adalah :
1.      Menimbang 2 gram tanah Alfisol kemudian dimasukkan ke dalam tabung destruksi
2.      Menambahkan indicator S2 + K2SO4
3.      Menambahkan 10 ml H2SO4
4.      Mendestruksi sampai menjadi putih (asap putih hilang)
5.      Mengencerkan dengan aquadest sampai 50 ml setelah dingin
6.      Pipet 25 ml larutan jernihnya, memasukkan ke dalam labu destilasi
7.      Menambahkan 20 ml NaOH 10 N
8.      Mendestilasi sampai terjadi perubahan warna
9.      Menitrasi dengan larutan HCL 0,1 N
10.  Menghitung dengan menggunakan rumus :
% N           =          ml Penitar x N x 14 x Fp     x   100 %
                                          mg sampel
                                         














IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
                  4.1 Hasil
            Berdasarkan praktikum penentuan N-Total tanah yang dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel. 4. Hasil Analisis Penentuan N-Total Tanah
Jenis Tanah
Nilai N-Total
Kriteria
Tanah Alfisol
0,34
Sedang
Sumber : Data Primer, 2010
                  Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada sampel tanah Alfisol memiliki nilai N-Total 0,34 dengan kriteria sedang. Hal ini disebabkan karena rendahnya bahan organik yang terdapat pada sempel tanah Alfisol, sedangkan bahan organic merupakan sumber bahan N yang paling utama. Hal ini sesuai dengan pernyataan  Lopulisa (2004) yang menyatakan bahwa Nitrogen dalam tanah berasal dari bahan organik tanah, bahan organik halus, N tinggi, C/N rendah, bahan organik kasar, N rendah C/N tinggi. Bahan organik merupakan sumber bahan N yang utama di dalam tanah. Selain N, bahan organik mengandung unsur lain terutama C, P, S dan unsur mikro. Pengikatan oleh mikrorganisme dan N udara.
Kriteria yang sedang pada N-Total mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tanaman bahkan dapat mati. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kemas (2005) yang menyatakan bahwa kekurangan N menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan akar terbatas, daun-daun kuning dan gugur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai N-Total yaitu  bahan organic, apabila bahan organiknya tinggi maka nilai N-Total juga tinggi, begitu pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kemas (2005) yang menyatakan bahwa apabila peningkatan kadar bahan organik terjadi maka N dalam tanah juga akan meningkat.











V.    KESIMPULAN DAN SARAN
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
                  Kesimpulan
            Berdasarkan hasil dan pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
-        Kandunagn N-Total pada sampel tanah Alfisol adalah 0,34 dengan kriteria sedang.
-        Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan nitrogen dalam tanah yakni bahan organic, nitrifikasi, penambahan melalui pupuk, penambatan bebas, dan penambatan oleh bakteri legum.

5.2   Saran
Pada tanah-tanah dengan kandungan nitrogen (N) yang rendah, jika dilakukan pemupukan dan pengapuran, sebaiknya diberikan dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sebab kapur dan pupuk yang berlebihan akan menjadi racun bagi tanaman.




DAFTAR PUSTAKA
Buckman, H.O dan N.C, Brady., 1982.  Ilmu Tanah. Bhratara Karya Aksara.  Jakarta.

Foth, H.D., 1994.  Dasar-Dasar Ilmu Tanah.  Erlangga.  Jakarta.

Hakim, N., Y.M. Nyakpa, M.A. Lubis, G.S. Nogroho, Saul R.M., Diha A.M., Hong B.G., dan Bailey H.H., 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.  Lampung
Hardjowigeno, S., 2003.  Ilmu Tanah.  Akademika Presindo.  Jakarta.
Lopulisa, C., 2004. Tanah-Tanah Utama Dunia Ciri, Genesa, dan Klasifikasinya. Lembanga Penerbitan Universitas Hasanuddin.  Makassar.
Rosmarkam, Afandie dan Nasih Widya Yuwono, 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta

Ali Hanafiah,Kemas. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta









LAMPIRAN



1.      Untuk Perlakuan Kontrol :

% N           =          ml Penitar x N x 14 x Fp     x   100 %
                                          mg sampel

                  =          0,54 x 0,1 x 14 x 50/25      x   100 %
                                          2000 mg
                 
=          1,512      x    100 %                
             2000  

=          0,000756     x     100 %           =          0,0756  %       

2.      Untuk Perlakuan B1 (2 ton) :

% N           =          ml Penitar x N x 14 x Fp     x   100 %
                                          mg sampel

                  =          0,53 x 0,1 x 14 x 50/25      x   100 %
                                          2000 mg
                 
=          1,484      x    100 %                
             2000  

=          0,000742     x     100 %           =          0,0742  %       


3.      Untuk Perlakuan B2 (1 ton) :

% N           =          ml Penitar x N x 14 x Fp     x   100 %
                                          mg sampel

                  =          0,52 x 0,1 x 14 x 50/25      x   100 %
                                          2000 mg
                 
=          1,456      x    100 %                
             2000  

=          0,000728     x     100 %           =          0,0728  %       






Tidak ada komentar:

Posting Komentar