Sabtu, 08 September 2012

Sistem Informasi Geografis


Pengertian Sistem Informasi Geografis
Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum l ainnya. Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna.
Sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras ( hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan data geospatial.
Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan. Data geospatial dibedakan menjadi data grafis dan data atribut , Data grafis mempunyai tiga elemen : titik (node), garis (arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah. Fungsi pengguna adalah untuk memilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran yang efisien, menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan dan merencanakan aplikasi.
Membangun Web Mapping
Secara harfiah web mapping berarti pemetaan internet, tetapi bukan memetakan internet, dan tidak berarti hanya menampilkan peta ke dalam sebuah situs internet. Jika hanya menampilkan peta statis pada sebuah situs maka tidak ada perbedaan antara web mapping dengan peta yang ada pada media tradisional lainnya. Web mapping bisa dibuat sebagai perangkat pengawasan (monitoring) sebuah pelaksanaan pekerjaan/proyek, khususnya yang menyangkut ma salah ruang. Jika dihubungkan dengan sebuah database yang selalu up-to-date atau real-time, web mapping juga bisa menjadi informasi yang bagus bagi masyarakat luas . Satu keunggulan web mapping dibanding peta konvensional adalah interaktivitas. Peta yang ditampilkan bisa menjadi dinamis menurut besaran, lokasi/arah, waktu, sekala dan tema. Pengunjung bisa memilih sendiri informasi apa yang ingin mereka lihat, dan menampilkannya secara bersamaan. Beberapa situs web mapping bahkan memasukkan fungsi analisis seperti menghitung jarak, membuat rute, pengelompokan data dan sebagainya.
Vektor dan Raster
            Vektor adalah struktur data yang digunakan untuk menyimpan data spasial. Data Vektor adalah terdiri dari garis atau lengkungan, yang di definisikan sebagai awal dan akhir sebuah titik yang bertemu yang dinamakan node. Lokasi dan topologi dari node tersebut disimpan secara ekplisit. Atributnya didefinisikan oleh batasan-batasannya (boundary) sendiri dan kurva garis digambarkan sebagai seri dari lengkungan yang saling terhubung.

            Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari komputer.

Data Raster

Kelebihan :
  • Letak geografis dinyatakan secara eksplisit berdasarkan posisi pixel/grid cell
  • Sifat penyimpanan data dalam matriks membuat analisis data lebih mudah dan cepat
  • Sifatnya inherent (tiap area memiliki atribut sendiri) sehingga memudahkan pemodelan matematik atau analisa kuantitatif
  • Kompatibel dengan data lain dan alat keluarannya (monitor, printer dan plotter)
Kekurangan :
  • Resolusi ditentukan oleh ukuran sel, makin kecil makin akurat tetapi makin besar datanya
  • Sulit untuk analisis jaringan dan representasi feature garis karena tergantung ukuran pixel
  • Pemrosesan data atribut dikaitkan dengan data spasial akan merepotkan karena sifatnya yang inherent tadi
  • Karena sebagian besar data rujukan berbentuk vektor maka diperlukan konversi dari raster ke vektor
  • Hasil cetak data raster tidak sebaik hasil cetak data vektor (jigsaw)

Data Vektor

Kelebihan :
  • Data dipresentasikan pada resolusi yang sesungguhnya
  • Hasil cetak vektor lebih estetis dan memenuhi standar kartografi
  • Sebagian besar data rujukan berbentuk vektor/peta, jadi tidak perlu konversi data
  • Lokasi geografis dapat dibuktikan keakuratannya
  • Informasi topologi dapat disimpan dengan efisian, sehingga analisapun bisa efisien


Kekurangan :
  • Koordinat tiap titik/verteks harus disimpan secara eksplisit
  • Diperlukan pembentukan struktur topologi yang memakan waktu dimana setiap perubahan perlu pembangunan ulang struktur tersebut
  • Algoritma vektor kompleks dengan waktu proses yang tinggi untuk data besar
  • Data kontinu, seperti tinggi permukaan bumi perlu dilakukan dengan cara interpolasi
  • Analisis spatial, registrasi dan filtering tidak dapat dilakukan dengan pendekatan vektor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar